Seolah tak terima selalu mendengar omongan bahwa motor ber cc besar (bore up) dan bisa lari kencang itu boros, membuat lelaki berperawakan kurus bernama Ahmad Fauzi ini merasa gerah. Bermodal pengalaman dan Suzuki satria fu 150 lansiran 2004 miliknya, dirinya dan juragan bengkel D2M Hasil Kebon, Didi Nurhadi, coba menepis aggapan miring itu.
Satria F 150 yang telah berubah kapasitas mesinnya menjadi 220 cc ini (berarti ganti jadi Satria F 220 dong yah.?), menjadi bukti bahwa motor ber cc besar dan bisa lari kencang juga bisa irit. Dari hasil pengujian konsumsi bahan bakarnya, motor ini hanya membutuhkan 1 liter bensin untuk menempuh jarak sekitar 48 km.
Gak percaya? Sama, awalnya GilaMotor juga gak percaya. Tapi saksi pembuktiannya bukan satu atau dua orang saja, melainkan lebih dari 30 orang.
“Awalnya cuma buat membuktikan aja bahwa motor gw ini gak cuma bisa lari kenceng, tapi juga irit,” kata Ahmad Fauzi.
Lelaki berperawakan mungil yang biasa disapa Ozzie ini mengaku telah melakukan eksperimen ini selama dua minggu bareng Didi. Selama eksperimennya, Suzuki Satria ini sempat beberapa kali ganti gear untuk mendapatkan hasil maksimal.“Sekitar dua mingguan untuk mendapatkan setingan gear yang pas, jadi sempet berkali-kali ganti gearnya. Eksperimen terakhir gw coba bawa nih motor dengan 1 liter bensin dari Kalimalang sampai Lenteng Agung dan balik lagi ke Kalimalang. Ternyata bensin Pertamax nya masih nyisa,” kata lelaki murah senyum ini.
Akhirnya untuk membuktikan kebenaran hasil research nya bareng Didi, Ozzie membawa Suzuki Satria F 220 nya touring menuju Lampung.“Saking pengen membuktikan hasil terakhir oprekan Didi, gw bawa motor ini ke Lampung bersama 34 motor Satria F 150 standar lainnya. Kecepatan rata-rata gw antara 80 km/jam sampai 130 km/jam. Kalau mau gila mah bisa aja lebih dari 130 km/jam, tapi niatannya bukan ke situ,” kata Ozzie.
Pengujian konsumsi bahan bakar pada Satria F 220 ini menempuh rute Jakarta-Lampung dengan jarak tempuh sekitar 138 km. Hasilnya, Satria F 220 hasil racikan Didi Nurhadi hanya menghabiskan 3 liter Pertramax saja.
“Jujur, yang lain pada bingung ngeliat motor gw gak ngisi-ngisi bensin selama perjalanan. Bahkan saat menapakkan ban di Lampung, Satria F 150 lain pada repot nyari pompa bensin, tapi motor gw jalan terus sampe titik bensin penghabisan. Jadi siapa bilang motor cc besar itu boros?” terang Ozzie sambil nyengir.Kok bisa yah motor bore up dengan spesifikasi gubahan yang rasanya gak masuk akan ini, bisa seirit itu? Kalau dilihat dari spesifikasi dengan karburator PWK28mm yang terkenal super boros, Bore: 71 mm, Stroke: 7 mm (55.8 mm), Camshaft: Racing, Final Gear: 16:35, Ban depan dan belakang pakai ukuran : 45/90, rasanya tak masuk akal. Pasti bohong niih..?
Ternyata rahasianya ada pada keseimbangan setingan bukaan gas dan putaran roda. Serta yang gak kalah penting adalah kestabilan dan suhu mesinnya.“Intinya memaksimalkan seting spuyer untuk mendapatkan seting yang sempurna antara bahan bakar dan udara. Kalau ini bisa didapat, secara signifikan tenaga akan bertambah,” kata Didi Nurhadi, Boss bengkel D2M Hasil Kebon yang bermarkas di Jl. Kavin No.1 Kalimalang, Jakarta Timur.“Nah kalau setingan spuyer sudah didapat, lanjut lagi dengan penggunaan gear yang sesuai agar tidak keentengan. Gw gunain setingan gear berat karena gw tau mesin nya mampu bekerja dengan setingan tersebut. Jadi saat motor sudah berjalan, Torsi yang dihasilakan akan lebih besar.”
“Yang terakihir adalah suhu mesinnya. Kenapa? Karena saat suhu mesinnya stabil tau tidak terlalu panas, mesin akan bekerja sempurna. Kalau mesin bekerja sempurna, pembakaran juga akan sempurna sehingga tidak ada bahan bakar yang terbuang sia-sia,” tambah lelaki yang gak pernah lepas topi ini.Bicara masalah kestabilan panas mesin, Didi punya rumusan tersendiri. Hasil eksperimennya dari beberapa motor untuk menemukan formula ini ternya berhasil diterapkan pada Suzuki satria fu 150 yang kapasitas mesinnya telah membengkak menjadi 220 cc.Sayangnya, putra Betawi Kalimalang ini belum mau membuka rahasia rumusannya itu.“Waahh untuk yang satu ini gw belum bisa kasih tau deh, nanti aja tunggu pressconference nya,” jelasnya sambil tertawa.Tapi menurut Didi, buat yang orang mau motornya dibuat seperti ini, bisa dateng aja langsung ke Bengkal D2M di Jl. Kavin No.1 Kalimalang, Jakarta Timur.“Buat yang standar juga bisa, jadi kalau mau dibikinin seperti ini langsung dateng aja dah ke sini,” pungkasnya sambil tertawa.
Gila Negh FU….bisa gk ye Fu gw kek gini..( to bro ozzniech,sorry neh ane posting FU nya,,ehhehhe)
Satria F 150 yang telah berubah kapasitas mesinnya menjadi 220 cc ini (berarti ganti jadi Satria F 220 dong yah.?), menjadi bukti bahwa motor ber cc besar dan bisa lari kencang juga bisa irit. Dari hasil pengujian konsumsi bahan bakarnya, motor ini hanya membutuhkan 1 liter bensin untuk menempuh jarak sekitar 48 km.
Gak percaya? Sama, awalnya GilaMotor juga gak percaya. Tapi saksi pembuktiannya bukan satu atau dua orang saja, melainkan lebih dari 30 orang.
“Awalnya cuma buat membuktikan aja bahwa motor gw ini gak cuma bisa lari kenceng, tapi juga irit,” kata Ahmad Fauzi.
Lelaki berperawakan mungil yang biasa disapa Ozzie ini mengaku telah melakukan eksperimen ini selama dua minggu bareng Didi. Selama eksperimennya, Suzuki Satria ini sempat beberapa kali ganti gear untuk mendapatkan hasil maksimal.“Sekitar dua mingguan untuk mendapatkan setingan gear yang pas, jadi sempet berkali-kali ganti gearnya. Eksperimen terakhir gw coba bawa nih motor dengan 1 liter bensin dari Kalimalang sampai Lenteng Agung dan balik lagi ke Kalimalang. Ternyata bensin Pertamax nya masih nyisa,” kata lelaki murah senyum ini.
Akhirnya untuk membuktikan kebenaran hasil research nya bareng Didi, Ozzie membawa Suzuki Satria F 220 nya touring menuju Lampung.“Saking pengen membuktikan hasil terakhir oprekan Didi, gw bawa motor ini ke Lampung bersama 34 motor Satria F 150 standar lainnya. Kecepatan rata-rata gw antara 80 km/jam sampai 130 km/jam. Kalau mau gila mah bisa aja lebih dari 130 km/jam, tapi niatannya bukan ke situ,” kata Ozzie.
Pengujian konsumsi bahan bakar pada Satria F 220 ini menempuh rute Jakarta-Lampung dengan jarak tempuh sekitar 138 km. Hasilnya, Satria F 220 hasil racikan Didi Nurhadi hanya menghabiskan 3 liter Pertramax saja.
“Jujur, yang lain pada bingung ngeliat motor gw gak ngisi-ngisi bensin selama perjalanan. Bahkan saat menapakkan ban di Lampung, Satria F 150 lain pada repot nyari pompa bensin, tapi motor gw jalan terus sampe titik bensin penghabisan. Jadi siapa bilang motor cc besar itu boros?” terang Ozzie sambil nyengir.Kok bisa yah motor bore up dengan spesifikasi gubahan yang rasanya gak masuk akan ini, bisa seirit itu? Kalau dilihat dari spesifikasi dengan karburator PWK28mm yang terkenal super boros, Bore: 71 mm, Stroke: 7 mm (55.8 mm), Camshaft: Racing, Final Gear: 16:35, Ban depan dan belakang pakai ukuran : 45/90, rasanya tak masuk akal. Pasti bohong niih..?
Ternyata rahasianya ada pada keseimbangan setingan bukaan gas dan putaran roda. Serta yang gak kalah penting adalah kestabilan dan suhu mesinnya.“Intinya memaksimalkan seting spuyer untuk mendapatkan seting yang sempurna antara bahan bakar dan udara. Kalau ini bisa didapat, secara signifikan tenaga akan bertambah,” kata Didi Nurhadi, Boss bengkel D2M Hasil Kebon yang bermarkas di Jl. Kavin No.1 Kalimalang, Jakarta Timur.“Nah kalau setingan spuyer sudah didapat, lanjut lagi dengan penggunaan gear yang sesuai agar tidak keentengan. Gw gunain setingan gear berat karena gw tau mesin nya mampu bekerja dengan setingan tersebut. Jadi saat motor sudah berjalan, Torsi yang dihasilakan akan lebih besar.”
“Yang terakihir adalah suhu mesinnya. Kenapa? Karena saat suhu mesinnya stabil tau tidak terlalu panas, mesin akan bekerja sempurna. Kalau mesin bekerja sempurna, pembakaran juga akan sempurna sehingga tidak ada bahan bakar yang terbuang sia-sia,” tambah lelaki yang gak pernah lepas topi ini.Bicara masalah kestabilan panas mesin, Didi punya rumusan tersendiri. Hasil eksperimennya dari beberapa motor untuk menemukan formula ini ternya berhasil diterapkan pada Suzuki satria fu 150 yang kapasitas mesinnya telah membengkak menjadi 220 cc.Sayangnya, putra Betawi Kalimalang ini belum mau membuka rahasia rumusannya itu.“Waahh untuk yang satu ini gw belum bisa kasih tau deh, nanti aja tunggu pressconference nya,” jelasnya sambil tertawa.Tapi menurut Didi, buat yang orang mau motornya dibuat seperti ini, bisa dateng aja langsung ke Bengkal D2M di Jl. Kavin No.1 Kalimalang, Jakarta Timur.“Buat yang standar juga bisa, jadi kalau mau dibikinin seperti ini langsung dateng aja dah ke sini,” pungkasnya sambil tertawa.
Gila Negh FU….bisa gk ye Fu gw kek gini..( to bro ozzniech,sorry neh ane posting FU nya,,ehhehhe)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar